VMJ atau Virus Merah Jambu, sudah dikenal sejak nabi adam yang lalu (mungkin) hanya saja mulai akrab dipergunakan saat-saat ini saja. Virus ini dapat dikatakan ganas tapi nggak mematikan bagi yang terjangkit. Namun virus ini bisa menimbulkan akibat yang cukup signifikan dalam hidup seseorang.
Akibat tersebut, tentu saja disebabkan oleh diri sendiri namun juga dapat memberi efek kepada orang sekelilingnya. Virus ini layaknnya virus lain yang menjalar dari hal yang sepeleh dan tanpa ada pengenalan siapa yang akan terjangkit, tidak akan ada yang mampu memprediksi siapa dan kapan virus ini menjangkit. Gejala awal yang muncul bisa dilihat dari gejala yang aneh, jantungmu berdetak kencang, mulai mikirin mau pake baju apa, kamu selalu mencari-cari seseorang dan begitu kamu melihatnya, so… pipimu memerah, tubuhmu gemetar, tanganmu pasti lagi sibbuk gerayangan mencari bahan lain buat mengurangin rasa itu semua. Itulah gejala Virus Merah Jambu.
Virus ini pada awalnya dapat menakutkan dan juga menegangkan. Tiba-tiba tangan kamu berkeringat, pikiran jadi obsesif, dan (mungkin) kamu seolah musti mengambil keputusan yang membingungkan.
Idiot?
Gejala ini mulai membimbingmu kepada hal-hal yang menurutmu itu membuatmu idiot. Bukan! Itu bukan idiot, tapi itu cinta. Rasa yang tidak akan ada rencana untuknya, tidak ada sasaran tembak yang pasti, namun dengan itu justru dapat merubah duniamu. Dengan cinta, kamu bisa merasa resah hingga kamu mulai menghabiskan seluruh bunga di taman rumah hanya untuk mengatahui apakah dia cinta atau tidak (he loves me, he love me not), atau bahkan kamu harus menghitung seluruh kancing teman sekelasmu??? Itu wajar, tentunya dengan cara yang wajar juga. Nggak usah khawatir, ini Cuma sementara dan kamu segera akan berfungsi dengan normal.
Why?
Kenapa seperti itu? Sampai sekarang belum pernah ada penelitian mengenai mengapa kalo sudah terjangkit VMJ, bisa kayak gitu? Namun Cuma bisa bilang itu semua alami. But not, setelah ada pernyataan bahwa perjalanan cinta yang kita rasakan itu merupakan proses kimia (mungkin itu juga yang menimbulkan istilah chemistry ya). Dasar dari pernyataan ini, adalah bahwa cinta itu tidak selalu datang lewat mata turun kehati, bisa saja nyangkut di hidung, hehehe.. Dan benar, cinta bisa lewat indra lainnya misalnya hidung atau telinga. Sinyal yang diterima oleh alat indera dapat merangsang otak untuk membentuk sebuah senyawa kimia yang kemudian menyebar ke seluruh tubuh dan otak sebagai pusat pengendali. Alhasil, muka jadi merah, tangan gemetar, keringat dingin bercucur. Jadi cinta bukan hanya masalah perasaan, tapi juga proses kimia.
So...
Ngapain musti takut, terjangkit virus yang satu ini, enggak mematikan juga malah bikin hidup kita berasa lebih hidup dan selalu memberikan pengalaman berharga dalam kehidupan, bagaimanpun prosesnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar