Senin, Maret 29, 2010

Kesempatan atau Dana Umum?

Siang kemaren, menghabiskan liburan bersama keponakan dengan main pemainan yang namanya Monopoli. Sambil bernostalgia ga papa lah, merasakan lagi euforia masa kecil. Dadu pun dilempar pertanda mulainya permaian ini, begitu giliranku, gico (dalam bahasa jawa yang artinya adalah pion pemain monopoli) harus bertengger pada kotak yang bertuliskan kesempatan yang artinya harus mengambil satu kartu kesempatan begitu dibuka terdapat tulisan yang mengharuskan menerima uang dari bank, wah lumayan... andai beneran hehehe),. Langkah berikutnya saat si kriwul (keponakanku) bertengger pada kotak dengan tulisan dana umu, maka diharuskan untuk masuk penjara karena kelalaian parkir. Dari permaianan ini menjadikan kartu kesempatan adalah kartu yang banyak dinanti, dan sangat di harap. Dan actually, dalam kehidupanpun kesempatan adalah hal yang berharga, yang seperti angin tidak pernah tau kapan datangnya, namun apabila tidak hiraukan hanya aberlalu begitu saja. Banyak orang memaknai kesempatan, ada yag menganggap sebagai hadiah, ada yang menganggap sebagai tantangan, dan ada pula yang menganggap sebagai tanggung jawab.

Dilansir dari sebuah situs yang bermanfaant, Ada 3 tipe manusia melihat sebuah kesempatan. Dalam pepatah mandarin dikatakan:

Orang yang lemah, menunggu kesempatan.
Bagi orang lemah, bila kesempatan belum datang, dia akan menunggu dan
menunggu sampai kesempatan itu datang, Bila ditunggu kesempatan belum
juga datang, dia berpikir, yah.... Ini memang nasibku.

Orang yang kuat, menciptakan kesempatan.
Bagi orang kuat, bila kesempatan belum datang, dia akan
mengunakan berbagai macam cara, kreatifitas, koneksitas, dan segenap
kemampuannya untuk menciptakan kesempatan itu datang padanya.

Orang yang cerdik/bijak memanfaatkan kesempatan.
Bagi orang cerdik/bijak, dia akan memanfaatkan kesempatan
karena dia menyadari kesempatan adalah sesuatu yang berharga, belum
tentu kesempatan itu datang untuk kedua kali.
Memang pada kondisi tertentu, kadang munculnya kesempatan itu butuh
pematangan waktu. Kita perlu menunggu sesaat, tetapi bukan dengan sikap
yang pasif, sebaliknya, kita menunggu kesempatan itu dengan sikap
waspada, proaktif dan penuh kesiapan.

Kesempatan merupakan salah satu factor yang harus dimiliki bagi siapa
saja yang mau mengembangkan diri. Tanpa kesempatan yang tersedia, tidak
mungkin kita bisa sukses. Oleh sebab itu bila kesempatan belum datang,
kita harus berusaha menciptakannya, bahkan di dalam kesulitan pun, jika
kita punya keuletan untuk berusaha terus menerus, suatu hari, kesempatan
pasti akan datang.
Persis seperti yang dikatakan oleh ilmuwan besar Albert Enstein: IN THE
MIDDLE OF DIFFICULLTY LIES OPPORTUNITIES. Di dalam setiap kesulitan
terdapat kesempatan. So.. bagaimana? Kesempatan ataukah dana umum???

Tidak ada komentar:

Posting Komentar