Perekonomian yang semakin tidak jelas membuat bingung para investor untuk menentukan di area lahan mana kira-kira berinvestasi secara aman, real sector ataukah financial sector? Jawabannya tentulah tergantung kepada pribadi masing-masing.
Mau investasi di financial sector takutnya nggak bisa menganalisa pasar yang akhirnya jadi collaps gimana? Atau mau investasi di real sector yang lebih banyak diminati oleh masyarakat, juga tidak tentu terlepas dari risiko. Dalam dunia investasi baik dalam real sector atau financial sector, risiko adalah hal yang mutlak karena menurut Jogiyanto (2003) dalam bukunya Teori Portofolio dan Analisis Investasi menjelaskan bahwa antara risiko dan return (keuntungan) suatu investasi mempunyai hubungan positif, yang berarti semakin besar tingkat keuntungan yang dijanjikan maka akan semakin besar pula risiko investasi tersebut, demikian pula sebaliknya. Hal tersebut bukan hanya berlaku bagi investasi di financial sector namun juga di real sector dan hal tersebut merupakan hal yang mutlak. So.. satu kunci sukses dalam investasi, yakni kenali lahan pilihan anda untuk berinvestasi. Jika memang lebih comfort investasi di real sector, why not? Tekuni bidang itu, dan apabila berkeinginan mencoba investasi di financial sector, pelajari benar analisis kedepannya dan juga perusahaan investasi yang dipilih untuk diberi suatu kepercayaan (wapada boleh donk untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan). Atau pilih keduanya baik real sector maupun financial sector, boleh juga! Yang pasti kalau kebanyakan orang bilang apabila melakukan segala sesuatu harus all out, hal tersebut tidak berlaku mutlak dalam dunia investasi. Bahkan terdapat teori yang menyatakan “jangan kamu letakkan telor-telormu dalam satu keranjang”, yang berarti apabila terdapat suatu pada salah satu investasi kita, di lain pihak masih terdapat cadangan investasi yang bisa diandalkan. So, pilihan sudah ditangan.. Selamat berinvestasi!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar